1. Pengelolaan Data Produksi:

  • Mencatat dan mengelola data produksi harian, mingguan, dan bulanan.
  • Memasukkan data produksi ke dalam sistem komputer atau database.
  • Membuat laporan produksi secara berkala.

2. Pengelolaan Dokumen dan Arsip:

  • Mengelola dokumen-dokumen terkait produksi, seperti pesanan kerja, laporan produksi, dan catatan inspeksi kualitas.
  • Memastikan semua dokumen tersimpan dengan rapi dan mudah diakses.

3. Pemantauan Proses Produksi:

  • Memantau jalannya proses produksi untuk memastikan efisiensi dan kelancaran.
  • Mengidentifikasi dan melaporkan masalah atau hambatan yang muncul dalam proses produksi.

4. Perencanaan dan Penjadwalan:

  • Membantu dalam perencanaan dan penjadwalan produksi.
  • Menyusun jadwal kerja untuk operator dan pekerja produksi lainnya.
  • Memastikan ketersediaan bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan.

5. Pengelolaan Bahan Baku:

  • Menghitung dan mencatat penggunaan bahan baku.
  • Memantau stok bahan baku dan melaporkan jika ada kekurangan.
  • Melakukan retur sisa bahan baku.

6. Komunikasi dan Koordinasi:

  • Berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait, seperti operator produksi, supervisor, dan departemen lain.
  • Mengkoordinasikan kegiatan produksi dengan departemen lain.
  • Menerima dan memproses pesanan dari klien.

7. Tugas Tambahan:

  • Mencatat efektivitas kerja mesin produksi.
  • Melakukan kontrol kualitas produk.
  • Menyiapkan dokumen untuk keperluan audit.

Secara keseluruhan, admin produksi berperan penting dalam memastikan efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi. Mereka adalah penghubung antara berbagai departemen dan bertanggung jawab untuk memastikan semua aspek administratif berjalan lancar.

Apakah anda tertarik untuk mendaftarkan diri anda menjadi seorang admin produksi.

Berikut lowongan pekerjaan admin produksi yang dapat anda lamar.